Saya pengen sharing sesuatu, semoga sharing ini bisa bermanfaat buat yang lain supaya tidak menderita kesialan seperti yang saya alami saat ini
awal kejadiannya hari sabtu pagi, jam 6.30 salah satu anak kos ngetok2 pintu kamar dengan panik, ternyata pada saat dia mau nyalain air dari meteran di depan rumah, meteran PDAM itu sudah raib hilang ntah kemana, jadi salurannya terpotong bgt dan air tidak bisa masuk ke rumah, karena masih pagi saya tidak bisa lapor ke perusahaan PDAMnya jadi saya hanya menelpon petugas yang biasa mencacat meteran untuk melaporkan kejadian ini.
Akhirnya keadilan berpihak disisiku, masalahku dengan PDAM Tangerang berujung win-win solution, walau tetep harus aku ganti meterannya tapi setidaknya diberi tenggang waktu hingga awal bulan mei
tadi sekitar jam 2.30 kedua executor dateng lagi, ngotot harus menutup saluran PDAM karena sesuai dengan perintah atasan, semula aku kira apa keadilan dan perikemanusiaan sudah tidak berlaku lagi buat manusia khususnya di wilayan Indonesia ini, adat ketimuran sudah ditinggalkan hingga peraturan adalah peraturan dan tidak bisa diganggu gugat, karena begitulah yang diucapkan oleh para executor.
Lalu saliran PAM di tutup, setelah di tutup saya langsung ke PDAM wilayah Perumnas, disana sempat di ombang ambing, walau saya ngotot harus bertemu dengan Kepala Wilayah atau dengan Kepala Bagian executor yg saat itu katanta blom dateng begitu juga dengan Kepala Wilayah yang katanya tidak ada di tempat, saya ngotot akan saya tunggu mereka sampai mereka tiba.
Setelah menunggu kira-kira 30 menit akhirnya saya dipertemukan juga dengan Bapak Kepala Wilayah, saya tuturkan kesulitan saya dan saya hanya meminta keringanan bukannya saya tidak mau bayar, karena disini saya yang dirugikan, akhirnya dengan kebijaksanaan bapak KepWil menyutujui dan saya diberi keringanan hingga awal bulan depan harus membayar Rp.300.000 untuk penggantian materai yang hilang. padahal Bapak itu baik tapi kenapa para executornya sok galak dan nyebelin begitu?? saya diharuskan membeli Keran yang berwarna merah sendiri jadi tukang pemasangan akan memasangkannya langsung.
sepulang dari Perusahaan itu saya langsung mampir ke Toko Bangunan dan membeli keran yang diharuskan, harga kerannya Rp.30.000, setibanya di rumah ternyata petugas pemasang sudah tiba, langsung saya kasih kerannya dan ternyata langsung dipasang lagi meteran airnya..
disini saya tidak suka dengan pernyataan Bapak Bagian Keuangan itu, diawal dia bilang kl meteran itu tidak ada stok jadi harus dibayarkan dulu full baru dipasang.apabila belum dipasang maka tidak akan ada air, disini kebohongannya terkuak, ternyata setelah saya temui Bapak KepWil tadi langsung petugas mengeluarkan meterannya yang baru, ternyata masih ada juga ya yang mau mempersulit urusan yang mudah.
Setelah dipasang, saya langsung minta sama petugas pemasangan supaya disemen meterannya jadi apabila mau diambil lagi akan sulit, jadi langsung disemen menutupi pipa meteran, yang terlihat hanya meterannya dan keran merah yang tadi saya beli.
ternyata hati nurani dan dispensaasi masih berlaku juga di Indonesia, alhamdulillah...masalah ini bisa terselesaikan juga. terima kasih buat yang sudah mendukungku (ambon) dan teman-teman yang ikut mendoakanku.